Home > Uncategorized > Mudik Lebaran

Mudik Lebaran

Mudik lebaran. Saya membayangkan lebaran kali ini banyak yg tidak mudik. Pasti berat rasanya.

Sejak lulus SMP, saya sudah merantau. Terus merantau sampai lulus SMA, kuliah, kerja, kuliah lagi. Selama itu hanya satu kali tidak mudik lebaran, tahun 2012. Waktu itu anak pertama lahir. Lahirnya 13 Ramadan, usianya saat lebaran baru 2 mingguan. Mustahil maksa naik pesawat. Sisanya mudik terus.

Sekali waktu tidak ada tiket pesawat atau ada tapi harganya sangat mahal. Tetap mudik, naik Kapal Feri Cepat. Dari Solo pukul 10 malam, naik travel elf ke Surabaya. Sahur di jalan. Tiba di pelabuhan menjelang subuh. Nunggu 3-4 jam, sampai kapal berangkat sekitar pukul 8 pagi, waktu Surabaya. Perjalanan di kapal sekitar 17an jam. Posisi duduk. Kapal tidak begitu besar, goyangan ombak terasa. Sebelumnya pernah naik kapal besar Tidar, kelas 2, enak banget kayak di hotel berbintang. Hanya saja perjalanan sekitar 3 malam. KFC ini beda banget. Tidak nyaman. Mabuk laut. Tiba di pelabuhan Balikpapan pukul 12an malam, kapalnya mampir dulu di Batulicin Kalsel. Tiba di Balikpapan dijemput Bpk dan Om Prapto. Masih harus 3 jam jalan darat, berkelok di Bukit Soeharto. Tiba di rumah, langsung sahur. Makan masakan ibuk, hilang mabuk.

Waktu kuliah di Jogja, pernah juga naik pesawat lewat Surabaya karena selisih harga tiket. Dari Jogja naik travel elf sekitar pukul 8 malam. Sahur di jalan. Sebelum subuh tiba di Surabaya. Kalau pesawat siang, mampir ke rumah sepupu dulu. Selalu mudik. Waktu kuliah ini, kalau tidak mudik lebaran sebutannya nangis darah. Maksudnya kesedihan yang mendalam.

Waktu kerja di Kubar, nasib baik menjelang lebaran ada pelatihan di Samarinda. Langsung nginap di rumah sampai lebaran.

Setelah lulus tahun 2012 sampai sekarang, kerja di Samarinda. Lebaran insy tidak perlu mudik lebaran.

Yang ndak pernah merantau, atau yang sudah tidak punya tempat mudik lebaran, atau seperti saya yang sedang tidak perlu mudik lebaran karena jarak ke rumah Bpk Ibuk dekat; tidak usah menasihati urusan mudik.

Categories: Uncategorized
  1. No comments yet.
  1. No trackbacks yet.

Leave a comment